HPK taruh disini
Kaka: Kenangan Termanis dan Terburuk Ada Di Milan
Jakarta - Ricardo Kaka mengungkap bahwa AC Milan adalah tim yang memberinya hal-hal terbaik sepanjang karier. Di saat yang sama, ia juga mengalami hal terburuk di sana.
Mengawali karier di Sao Paulo, Kaka lantas merantau ke Italia untuk memperkuat Milan pada 2003 hingga 2009. Kebintangannya bersama Milan membuat Real Madrid tertarik dan membelinya.
Kaka lantas empat musim berseragam Los Blancos, sebelum akhirnya kembali ke Milan di awal musim 2013/2014. Namun ia cuma semusim di sana untuk kembali ke Sao Paulo, lalu merumput bersama Orlando City di Amerika Serikat.
Pernah memperkuat dua tim terbaik di dunia seperti Milan dan Madrid, Kaka mengaku Rossoneri memberinya momen-momen teristimewa.
"Aku tak punya satu momen khusus, tapi kebanyakan momen terbaik dalam karierku terjadi ketika di Milan: trofi Liga Champions di 2007, Piala Dunia Antarklub, Ballon d'Or, dan penghargaan Pemain Terbaik FIFA," katanya dalam tanya jawab dengan fans di Instagram resmi FIFA, sebagaimana dikutip Football Italia.
Meski demikian, di Milan pula ia merasakan pengalaman terpahit dalam karier sebagai pemain. Kekalahan dari Liverpool di final Liga Champions 2004/2005 setelah sempat unggul tiga gol adalah mimpi buruk buat peraih Ballon d'Or 2007 itu.
"Istanbul pada 2005. Aku tak perlu mengatakan apapun lebih dari itu," tandasnya.
Kaka memenangi lima gelar selama di Milan, termasuk satu Scudetto dan satu titel Liga Champions. Bersama Madrid, ia merebut dua gelar yakni LaLiga dan Copa del Rey.
Sumber
Kode Iklan 300x250
Jakarta - Ricardo Kaka mengungkap bahwa AC Milan adalah tim yang memberinya hal-hal terbaik sepanjang karier. Di saat yang sama, ia juga mengalami hal terburuk di sana.
Mengawali karier di Sao Paulo, Kaka lantas merantau ke Italia untuk memperkuat Milan pada 2003 hingga 2009. Kebintangannya bersama Milan membuat Real Madrid tertarik dan membelinya.
Kaka lantas empat musim berseragam Los Blancos, sebelum akhirnya kembali ke Milan di awal musim 2013/2014. Namun ia cuma semusim di sana untuk kembali ke Sao Paulo, lalu merumput bersama Orlando City di Amerika Serikat.
Pernah memperkuat dua tim terbaik di dunia seperti Milan dan Madrid, Kaka mengaku Rossoneri memberinya momen-momen teristimewa.
"Aku tak punya satu momen khusus, tapi kebanyakan momen terbaik dalam karierku terjadi ketika di Milan: trofi Liga Champions di 2007, Piala Dunia Antarklub, Ballon d'Or, dan penghargaan Pemain Terbaik FIFA," katanya dalam tanya jawab dengan fans di Instagram resmi FIFA, sebagaimana dikutip Football Italia.
Meski demikian, di Milan pula ia merasakan pengalaman terpahit dalam karier sebagai pemain. Kekalahan dari Liverpool di final Liga Champions 2004/2005 setelah sempat unggul tiga gol adalah mimpi buruk buat peraih Ballon d'Or 2007 itu.
"Istanbul pada 2005. Aku tak perlu mengatakan apapun lebih dari itu," tandasnya.
Kaka memenangi lima gelar selama di Milan, termasuk satu Scudetto dan satu titel Liga Champions. Bersama Madrid, ia merebut dua gelar yakni LaLiga dan Copa del Rey.
Sumber