HPK taruh disini
Inilah Ikan Koi Termahal di Dunia, Berapa Milyar Coba?
JEPANG kembali menjadi perhatian dunia setelah berhasil menjual ikan koi carp merah dan putih dengan harga yang fantastis. Ikan yang diberi nama S Legend itu terjual senilai 203 juta yen atau setara dengan Rp26 miliar, mengalahkan rekor sebelumnya.
S Legend memiliki panjang 101 cm dan berasal dari varietas Kohaku yag sangat populer. Ikan ini dibeli oleh seorang kolekter asal Jepang setelah terjadi perang harga yang sangat sengit ketika pelelangan digelar di Saki Fish Farm, Hiroshima.
Lalu, apa yang membuat harga ikan koi betina ini begitu mahal? Selidik punya selidik, tahun lalu, S Legend menjadi juara pertama dalam kompetisi paling bergengsi di Jepang yakni, All Japan Koi Show. Ia juga diprediksi akan mengantongi gelar keduanya tahun ini, yang secara tidak langsung meningkatkan minat para kolektor.
Pemecahan rekor untuk ikan termahal di dunia ini ternyata disaksikan oleh para pencinta koi dari seluruh dunia.
"Ini adalah rekor harga termahal yang pernah dibayarkan untuk satu ekor Koi Carp," tutur Tim Waddington, salah seorang ahli Koi kepada Daily Mail, seperti dilansir Okezone dari OddityCentral, Kamis (27/12/2018).
"Melihat ukurannya yang mencapai 101 cm membuktikan bahwa ikan ini benar-benar pantas mendapatkan harga yang mahal. Apalagi dia berasal dari varietas Kohaku yang disukai banyak orang," tambahnya.
Lebih lanjut, Tim menjelaskan, para pencinta koi sangat senang dengan penjualan ini. Bagaimana tidak, biaya yang dikeluarkan oleh sang kolektor betul-betul sangat fantastis. Ia harus merogoh kocek senilai Rp26 miliar hanya untuk membeli satu ekor ikan koi.
Namun sayangnya, tidak banyak yang mengetahui tentang identitas sang kolektor. Pihak penyelenggara hanya menyebut namanya dengan panggilan Yingying dan diklaim berasal dari Taiwan. Tapi sudah jelas ia sangat kaya dan merupakan penggemar berat ikan koi.
Sekarang, Yinying dapat membiakkan S Legend yang digadang-gadang dapat menghasilkan hingga 500 ribu telur. S Legend juga diharapkan dapat bersaing dalam kompetisi bergengsi, setidaknya dua tahun ke depan.
Sumber
Kode Iklan 300x250
JEPANG kembali menjadi perhatian dunia setelah berhasil menjual ikan koi carp merah dan putih dengan harga yang fantastis. Ikan yang diberi nama S Legend itu terjual senilai 203 juta yen atau setara dengan Rp26 miliar, mengalahkan rekor sebelumnya.
S Legend memiliki panjang 101 cm dan berasal dari varietas Kohaku yag sangat populer. Ikan ini dibeli oleh seorang kolekter asal Jepang setelah terjadi perang harga yang sangat sengit ketika pelelangan digelar di Saki Fish Farm, Hiroshima.
Lalu, apa yang membuat harga ikan koi betina ini begitu mahal? Selidik punya selidik, tahun lalu, S Legend menjadi juara pertama dalam kompetisi paling bergengsi di Jepang yakni, All Japan Koi Show. Ia juga diprediksi akan mengantongi gelar keduanya tahun ini, yang secara tidak langsung meningkatkan minat para kolektor.
Pemecahan rekor untuk ikan termahal di dunia ini ternyata disaksikan oleh para pencinta koi dari seluruh dunia.
"Ini adalah rekor harga termahal yang pernah dibayarkan untuk satu ekor Koi Carp," tutur Tim Waddington, salah seorang ahli Koi kepada Daily Mail, seperti dilansir Okezone dari OddityCentral, Kamis (27/12/2018).
"Melihat ukurannya yang mencapai 101 cm membuktikan bahwa ikan ini benar-benar pantas mendapatkan harga yang mahal. Apalagi dia berasal dari varietas Kohaku yang disukai banyak orang," tambahnya.
Lebih lanjut, Tim menjelaskan, para pencinta koi sangat senang dengan penjualan ini. Bagaimana tidak, biaya yang dikeluarkan oleh sang kolektor betul-betul sangat fantastis. Ia harus merogoh kocek senilai Rp26 miliar hanya untuk membeli satu ekor ikan koi.
Namun sayangnya, tidak banyak yang mengetahui tentang identitas sang kolektor. Pihak penyelenggara hanya menyebut namanya dengan panggilan Yingying dan diklaim berasal dari Taiwan. Tapi sudah jelas ia sangat kaya dan merupakan penggemar berat ikan koi.
Sekarang, Yinying dapat membiakkan S Legend yang digadang-gadang dapat menghasilkan hingga 500 ribu telur. S Legend juga diharapkan dapat bersaing dalam kompetisi bergengsi, setidaknya dua tahun ke depan.
Sumber
