Daripada Masukkan Telur Giok, Dokter Sarankan Cara Ini Agar "Anu" Sehat

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini

Daripada Masukkan Telur Giok, Dokter Sarankan Cara Ini Agar "Anu" Sehat

 

Jakarta - Beberapa waktu lalu viral tren memasukkan telur giok ke dalam vagina yang dilakukan oleh artis Gwyneth Paltrow. Praktik ini diklaim dapat membantu kesehatan vagina dan meningkatkan seksualitas, sesuai dengan terapi kuno para ratu dan selir di China untuk memuaskan para raja.

Namun praktik ini menuai kontroversi, bahkan beberapa ahli, dokter, dan ginekolog membantah klaim kesehatan tersebut. Salah satunya spesialis kulit dan kelamin dari Denpasar, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, yang menyebutkan dari kacamata medis, memasukkan telur giok ataupun benda asing lainnya lebih membahayakan ketimbang menyehatkan.

Memasukkan benda asing seperti telur giok ke dalam vagina berpotensi menyebabkan penyakit seperti infeksi atau vaginosis bakterial. Walau diklaim dapat membantu meningkatkan kekuatan otot-otot pelvis, namun pria yang akrab disapa dr Darma ini menyebutkan rangsangan kontraksi pada vagina yang ditimbulkan justru bisa memberi dampak buruk pada otot-otot pelvis.


Alih-alih ikut tren yang dibuat fenomenal oleh artis, dr Darma menyarankan untuk tidak mudah ikut-ikutan melalukan sesuatu yang belum terbukti secara medis, apalagi suatu hal yang tidak terlihat meyakinkan. Untuk menjaga kesehatan vagina dan meningkatkan fungsi seksualitas, dr Darma lebih menyarankan cara berikut ini.

"Secara umum dapat dilakukan dari yang paling mudah yaitu menjaga higienitas atau kebersihan vagina, menjaga kelembaban vagina, hingga asupan yang mampu membantu menjaga flora normal vagina, seperti yogurt hingga buah-buahan seperti buah berries," tuturnya kepada detikHealth saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (31/10/2018).

Praktik telur giok juga diklaim dapat membantu menyeimbangkan hormon, namun dokter yang berpraktik di D&I Skin Centre Denpasar ini juga menyarankan lebih baik melalui cara-cara mudah lainnya. Seperti menjaga pola makan yang sehat, olahraga yang cukup istirahat yang cukup, menghindari stres dan menghindari merokok.

"Hal tersebut apabila sudah diatur dengan seimbang akan berpengaruh terhadap seimbangnya siklus menstruasi. Namun apabila dengan lifestyle yang seimbang ini siklus menstruasi belum juga baik ataupun lancar, ada baiknya berobat ke dokter untuk memeriksa apakah ada kondisi medis terkait," tandasnya.

sumber

Kode Iklan 300x250
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==