HPK taruh disini
Selain Mabuk Pembalut, Ternyata Ada Mabuk Deodoran..
Jakarta - Kalau di Indonesia beberapa waktu lalu heboh remaja mabuk dengan air rebusan pembalut, di Belanda tampaknya hal serupa juga terjadi. Yang berbeda hanya objek yang digunakan untuk mabuk, yaitu semprotan deodoran.
Dalam laporan terbaru di British Medical Journal ada seorang remaja laki-laki berusia 19 tahun meninggal setelah menghirup semprotan deodoran. Menurut dr Kelvin Harvey Kramp dari RS Maasstad remaja tersebut meninggal karena henti jantung.
Mengapa deodoran bisa menyebabkan henti jantung tidak diketahui pasti, namun menurut dr Kelvin kemungkinan ada kandungan kimia dalam semprotan yang menyebabkan stres pada jantung sang remaja.
"Untuk menghentikan penyalahgunaan ini kita hanya bisa berusaha meningkatkan kesadaran para remaja, orang tua, dan juga petugas medis tentang bahaya penggunaan semprotan yang tidak seharusnya," kata Kelvin seperti dikutip dari CNN, Senin (19/11/2018).
Sebelum mengalami henti jantung, sang remaja dilaporkan menjadi hiperaktif lompat-lompat setelah menghirup deodoran. Menurut dr Kelvin efek tersebut bisa karena gas butane pada semprotan yang memang menghasilkan efek seperti alkohol.
"Niatnya menyalahgunakan zat ini ya untuk bisa mabuk merasa euforia dan disinhibisi," lanjut dr Kelvin.
Hanya saja bila dilakukan ada bahaya mulai dari kerusakan hati, ginjal, hingga otak.
sumber
Kode Iklan 300x250
Jakarta - Kalau di Indonesia beberapa waktu lalu heboh remaja mabuk dengan air rebusan pembalut, di Belanda tampaknya hal serupa juga terjadi. Yang berbeda hanya objek yang digunakan untuk mabuk, yaitu semprotan deodoran.
Dalam laporan terbaru di British Medical Journal ada seorang remaja laki-laki berusia 19 tahun meninggal setelah menghirup semprotan deodoran. Menurut dr Kelvin Harvey Kramp dari RS Maasstad remaja tersebut meninggal karena henti jantung.
Mengapa deodoran bisa menyebabkan henti jantung tidak diketahui pasti, namun menurut dr Kelvin kemungkinan ada kandungan kimia dalam semprotan yang menyebabkan stres pada jantung sang remaja.
"Untuk menghentikan penyalahgunaan ini kita hanya bisa berusaha meningkatkan kesadaran para remaja, orang tua, dan juga petugas medis tentang bahaya penggunaan semprotan yang tidak seharusnya," kata Kelvin seperti dikutip dari CNN, Senin (19/11/2018).
Sebelum mengalami henti jantung, sang remaja dilaporkan menjadi hiperaktif lompat-lompat setelah menghirup deodoran. Menurut dr Kelvin efek tersebut bisa karena gas butane pada semprotan yang memang menghasilkan efek seperti alkohol.
"Niatnya menyalahgunakan zat ini ya untuk bisa mabuk merasa euforia dan disinhibisi," lanjut dr Kelvin.
Hanya saja bila dilakukan ada bahaya mulai dari kerusakan hati, ginjal, hingga otak.
sumber